TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Perindustrian (Kemenperin) memacu investasi manufaktur dengan target Rp323,56 triliun pada tahun 2021, terutama di sektor elektronik yang masih menjadi primadona.
Jumlah itu naik Rp58,28 triliun dari target investasi tahun 2020 sebesar Rp265,28 triliun.
“Pemerintah bertekad untuk terus mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui kebijakan strategis, yang bisa menjadi daya tarik bagi para investor asing maupun domestik supaya mereka semakin percaya diri menanamkan modalnya di Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Minggu.
Searah upaya tersebut, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektonika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier menyampaikan komitmen pemerintah dalam mendorong peningkatan investasi di sektor industri telah tertuang di beberapa regulasi yang baru diluncurkan.
“Misalnya, penerbitan Undang-Undang Cipta Kerja serta regulasi turunannya, akan membangun ekosistem iklim investasi yang kondusif dan menjadi daya tarik bagi para investor, serta diharapkan mempercepat program substitusi impor yang ditargetkan mencapai 35 persen pada akhir tahun 2022,” kata Taufiek.
Ia menyebutkan beberapa sektor yang masih menjadi primadona bagi para investor untuk menanamkan modalnya, salah satunya adalah industri elektronika.
“Kami terus berupaya memacu pengembangan investasi di sektor industri elektronika, di mana industri elektronika merupakan salah satu sektor prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0,” katanya.
PT Pegatron Technology Indonesia, salah satu produsen elektronika asal Taiwan yang telah beroperasi di Indonesia sejak tahun 2010 mulai melakukan ekspansi pada tahun 2019. Salah satu perluasan bidang usaha barunya, yakni memproduksi peralatan telekomunikasi lainnya.